Jangkrik atau cengkerik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, Yang memiliki tubuh rata dan antena panjang. Dan jengkrik adalah (Omnivora) Di kenal dengan suaranya yang hanya di hasilkan oleh cengkerik janatan, Suara ini di gunakan untuk menarik sang betina dan menolak jantan lainya. Suara cengkerik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di dunia ini di kenal sekitar 900 spesies cengkerik, Termasuk di dalamnya adalah Gangsir.
Jangkrik atau cengkerik tersebut telah di pelihara manusia sejak lama, Dan di asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Laga cengkerik adalah sejenis permainan yang sangat populer dan kerap sekali melibatkan taruhan. Di daerah Caraguatatuba, Brazil, Cengkerik hitam di dalam ruangan di percaya sebagai tanda datangnya suatu penyakit. Dan cengkerik hijau berarti harapan. Dan cengkerik kelabu adalah uang, Dalam komedi, Suara cengkerik biasanya di pergunakan untuk menandakan lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa. Nah lansung saja kita kepada cara beternaak jangkrik yang sangat gampang di pelihara.
Beternak jangkrik adalah salah satu komoditi dan jenis usaha yang cukup menjanjikan, Usaha ternak jangkrik adalah usaha yang di beberapa tahun yang lalu. Usaha budidaya jangkrik ini minim kelemahan atau resiko. Karena keberhasilan bisa mencapai 90%. Keberhasilan dalam penetasan dan pembesaran jangkrik juga sama 90% asalkan anda bisa merawat jangkrik dengan bersungguh-sungguh dalam pemberian pakan jangkrik yang tidak mengalami keterlambatan.
1.Sejarah Singkat
Pada masa krisis ekonomi di Indonesia, Budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) Sangatlah gencar. Begitu juga dengan Seminar-seminar yang diadakan di berbagai kota. Budidaya ini banyak di lakukan mengingat waktu yang di butuhkan untuk produksi telur yang hendak di perdagangkan yang hanya memerlukan waktu (2-4 Minggu). Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikandan burung maupun untuk diambil tepungnya yang hanya memerlukan waktu (2-3 Bulan). Dan jangkrik betina mempunyai siklus hidup (3 Bulan) Sedangkan jangkrik jantan kurang dari (3 Bulan). Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari (500 butir telur).
Penyebaran jangkrik di Indonesia sangat merata, Namun untuk Kota-kota besar paling banyak penggemar burung dan ikan, Pada awalnya sangat tergantung untuk mengkomsumsi jangkrik yang berasal dari Alam. Lama kelamaan dengan dengan berkurngnya jangkrik tersebut yang di tangkap dari alam, Maka mulailah mencoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara Intensif, usaha ini banyak di lakukan Di Kota-kota di pulau jawa, sumatra, Dan yang lainya.
2. Sentra Perikanan
Telah diutarakan di depan bahwa untuk sementara ini sentra peternakan jangkrik adalah di Kota-kota besar di pulau jawa, Karena kebutuhan dari jangkrik sangat banyak. Sedangkan di pulau luar jawa sementara ini masih banyak di dapatkan dari Alam. Sehingga belum banyak Peternak-peternak jangkrik tersebut.
3. Jenis
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia, Jenis jangkrik yang banyak di Budidayakan pada saat ini adalah (Gryllus Mitratus Dan Gryllus testaclus). Untuk pakan ikan dan burung kedua jenis ini dapat di bedakan dari bentuk tubuhnya, Dimana Gryllus Mitratus wipositornya lebih pendek,Di samping itu Gryllus Mitratus memounyai garis putih pada pinggir sayap punggungnya. Serta penampilanya yang tenang.
4. Manfaat
Jangkrik segar yang telah di ketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti (Poksay, Kacer, hwambie) Serta untuk pakan ikan. Dan baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.
5. 3 Persyaratan Lokasi
1. Lokasi Budidaya harus tenang, Teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi jauh dari Sumber-sumber kebisingan, Seperti di daerah pasar, jalan raya, dan lain sebagainya.
3. Tidak terkena sinar matahari secara lansung dan berlebihan.
6. Pedoman Teknis Budidaya
Ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika tidak di rencanakan dengan matang, Akan sangat merugikan usaha tersebut, Ada beberapa tahap yang perlu di lakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, Yaitu :
1. Penyusunan jadwal kegiatan.
2. Menetukan struktur organisasi.
3. Menentukan spesifikasi pekerjaan.
4. Menetapkan fasilitas fisik.
5. Merencanakan metoda pendekatan pasar.
6. Menyiapkan anggaran, mencari sumber dana dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.
1. Penyiapan sarana dan peralatan
Karena jangkrik bisa melakukan kegiatan di waktu malam hari, Maka kandang jangkrik jangan di letakkan di bawah sinar matahari, Jadi diletakkan pada tempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya terhindar dari lalu lalangnya orang lewat, terlebih lagi untuk kandang peneluran. untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, Maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan Daun-daun yang kering seperti daun pisang atau daun timbul, daun sukun, dan daun yang lainya. Untuk tempat persembunyian, disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.
Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya di lapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang di buat lubang yang di tutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembaban kandang untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik. Jika tidak ada ukurang yang beku, Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.
Menurut hasil pemantauan di lapanggan dan pengalaman peternak, Bentuk kandang biasanya biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, Dan lebar 60-100 cm. Sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak kandang dapat di buat dari kayu dengan rangka kaso, Namun, Untuk mengirit biaya maka dinding kandang dapat di buat dari triplek.
Kandang biasanya di buat bersusun,Dan kandang yang paling bawah mempunyai minimal 4 kaki penyangga, Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, dan cicak, juga serangga yang lainya. Maka ke 4 kaki kandang dialasi dengan mangkuk yang berisi air, Minyak tanah, atau vaselin yang di lumurkan di Tiap-tiap kaki penyangga.
2. Pembibitan
1. Pemilihan Bibit Dan Calon Induk
Bibit yang di perlukan untuk di besarkan haruslah sehat, Tidak sakit, Tidak cacat (Sungut bibit atau kaki patah) Dan berumur sekitar (10-20hari). Calon induk jangkrik yang baik adalah Jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam Bebas. Karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Walaupun induk betina tidak dapat dari hasil penangkapan Alam Bebas, Maka induk betina dapat di beli dari peternakan. Sedangkan induk yang jantan di usahakan dari hasil penangkapan Alam Bebas, Karena lebih Gresif. Adapun Ciri-ciri indukan betina dan induk jantan yang baik adalah sebagai berikut ini.
a. Indukan :
1. Sungut atau antenanya masih panjang dan lengkap.
2. Kedua kaki belakangnya masih lengkap.
3. Masih bisa melompat dengan tangkas, Gesit dan kelihatan sehat.
4. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
5. Pilih induk yang besar.
6. Dengan pemilihan jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut, Apabila duburnya apabila di pegang.
b. Induk Jantan
1. Selalu mengeluarkan suara mengerik.
2. Pemukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
3. Tidak mempunyai ovipositor di ekor.
4. Induk betina tidak mengerik.
5. Induk betina mempunyai Permukaan punggung atau sayap halus
6. Induk betina ada ovipositor di bawah ekor untuk mengeluarkan telur.
2. Perawatan bibit dan calon induk
Perawatan bibit yang sudah di keluarkan dari kotak penetesan berumur (10 hari) harus Benar-benar di perhatikan dan di kontrol makananya. Karena pertumbuhanya sangat Pesat. Jika makananya kurang, Maka anakan jangkrik akan maenjadi kanibal akan memakan anakan yang lemak. Selain itu perlu juga di kontrol kelembaban udara serta binatang pengganggu/pemangsa. seperti binatang : Semut, Tikus, Cicak, Kecoa, Dan Laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, Maka makanan jangan sampai berkurang. Makanan yang bisa di berikan Antara lain adalah : Ubi,/Singkong, Sayuran dan dedaunan. Serta di berikan pergantian setiap hari.
3. Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini pembiakan jangkrik yang di kenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina. Sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara (caesar). Namun resiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinanya mati dan telur yang di peroleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya Rendah.
4. Reproduksi dan Perkawinan
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi (80-90%) apabila di berikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai Ramuan-ramuan yang khusus di berikan pada induk jangkrik antara lain adalah : Bekatul jagung, Ketan item, Tepung ikan, Kuning telur Itik, Kalk dan terkadang di tambah Vitamin.
Di samping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, Dinding kandang diolesi dengan tanah liat, Semen putih dan Lem kayu. Juga di beri Dedaunan kering seperti daun pisang, Daun jati, Daun tebu, Serta serutan Kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya Di pasir atau di tanah, Jadi di dalam kandang khusu peneluran di siapkan media pasir yang di masukkan di piring. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, Agar di dapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik telah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur di pisahkan dari induknya. Agar telur tidak di makan oleh induknya, Kemudian kandang bagian dalam di semprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale). Selain peneluran secara alami, Bisa juga di lakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekuranganya dalah telur tidak merata matangnya (Daya tetas lemah).
5. Proses kelahiran
Sebelum penetesan telur sebaiknya terlebih dahulu di sapkan kandang yang permukaan dalam kandang di lapisi dengan pasir. Sekam atau handuk yang lembut. dalam satu kandang cukup di masukkan 1-2 sendok teh, Telur di mana satu sendok teh telur di perkirakan berkisar antara 1.500-2.000. Butir telur. Selama proses ini berlangsung waena telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur haruslah di jaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus Di Bolak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4 sampai 6 hari.
3. Pemeliharaan
1. Sanitasi Dan Tindakan Preventif
Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa dalam pengolahan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting untuk menghindari adanya Zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang. Maka sebelum jangkrik di masukkan kedalam kandang, Ada baiknya kandang di bersihkan terlebih dahulu dan diolesi dengan lumpur sawah, Untuk mencegah gangguan hama. Maka kandang di beri kaki dan setiap kaki masing-masing di masukkan kedalam kaleng yang berisi air.
2. Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrik, Di pilih jangkrik yang sehat, dan di pisahkan dari yang sakit. Dan pakan ternak harus di jaga agar jangan sampai ada yang berjamur, karena dapat menjadi sarang penyakit. Dan kandang di jaga agar tetap lembab, Tetapi tidak basah. Karen kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
3. Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik di samping kondisi kandang yang harus di usahakan sama dengan habitat aslinya. Yaitu (Lebab dan Gelap), Maka yang tidak kalah pentingnya, Adalah gizi yang cukup Agar tidak saling Memakan seperti (Kanibal).
4. Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari, di berikan (Voor) Yaitu makanan ayam. Yang terbuat dari kacang kedelai, Beras merah dan jagung kering yang haluskan. Setelah Vase ini, Anakan mulai dapat di beri pakan Sayur-sayuran di samping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedng di jodohkan, Di beri pakan antara lain adalah : Sawi, Wortel, Jagung muda, Kacang tanah, Daun singkong, Serta ketimun, Karena kandung air yang tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang di jodohkan antara lain adalah : Bekatul jagung, Tepung ikan, Ketan hitam, Kuning telur Itik, Kalk, Dan beberapa vitamin yang di haluskan dan yang bercampur menjadi satu.
5. Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat di kaki kandang, Di ganti setiap 2 hari sekali, Dan kelembaban kandang harus di perhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang tersebut.
7. Hama Dan Penyakit
1. Penyakit Hama Dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum di temukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Yang biasanya penyakit tersebut timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yng sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serngga kecl, Tikus, Cicak, Katak dan Ular.
2. Pencegahan Serangan Hama Dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, Maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur haruslah di buang. Hama pengganggu jangkrik bisa diatasi dengan membuat kaleng yang berisi air. Dan minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang jangkrik.
3. Pemberian Vaksinasi Dan Obat
Untuk saat ini karen hama dan penyakit dapat diatasi secara Prefentif, Maka penyakit jangkrik dapat di tekan Seminimum mungkin. Nah, Jadi pemberian obat dan Vaksinasi tidak di perlukan.
8. Panen
1. Hasil Utama
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 Hasil utama yang nilai Ekonomisnya sama besar. Yaitu : Telur yang dapat di jual untuk peternak lainya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung, ikan, Umpan ikan (Memancing) Serta untuk tepung jangkrik.
2. Penangkapan
Telur yang telah di letakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, Di saring dan di tempatkan pada media kain yang basah, Untuk setiap lipatan kain basah dapat di tempatkan 1 sendok teh yang untuk di perjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa, umur 40-55 hari atau 55-70 hari Dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, Di tangkap dengan menggunakan tangan dan di masukkan ketempt penampungan untuk di jual.
Jangkrik atau cengkerik tersebut telah di pelihara manusia sejak lama, Dan di asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Laga cengkerik adalah sejenis permainan yang sangat populer dan kerap sekali melibatkan taruhan. Di daerah Caraguatatuba, Brazil, Cengkerik hitam di dalam ruangan di percaya sebagai tanda datangnya suatu penyakit. Dan cengkerik hijau berarti harapan. Dan cengkerik kelabu adalah uang, Dalam komedi, Suara cengkerik biasanya di pergunakan untuk menandakan lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa. Nah lansung saja kita kepada cara beternaak jangkrik yang sangat gampang di pelihara.
Beternak jangkrik adalah salah satu komoditi dan jenis usaha yang cukup menjanjikan, Usaha ternak jangkrik adalah usaha yang di beberapa tahun yang lalu. Usaha budidaya jangkrik ini minim kelemahan atau resiko. Karena keberhasilan bisa mencapai 90%. Keberhasilan dalam penetasan dan pembesaran jangkrik juga sama 90% asalkan anda bisa merawat jangkrik dengan bersungguh-sungguh dalam pemberian pakan jangkrik yang tidak mengalami keterlambatan.
1.Sejarah Singkat
Pada masa krisis ekonomi di Indonesia, Budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) Sangatlah gencar. Begitu juga dengan Seminar-seminar yang diadakan di berbagai kota. Budidaya ini banyak di lakukan mengingat waktu yang di butuhkan untuk produksi telur yang hendak di perdagangkan yang hanya memerlukan waktu (2-4 Minggu). Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikandan burung maupun untuk diambil tepungnya yang hanya memerlukan waktu (2-3 Bulan). Dan jangkrik betina mempunyai siklus hidup (3 Bulan) Sedangkan jangkrik jantan kurang dari (3 Bulan). Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari (500 butir telur).
Penyebaran jangkrik di Indonesia sangat merata, Namun untuk Kota-kota besar paling banyak penggemar burung dan ikan, Pada awalnya sangat tergantung untuk mengkomsumsi jangkrik yang berasal dari Alam. Lama kelamaan dengan dengan berkurngnya jangkrik tersebut yang di tangkap dari alam, Maka mulailah mencoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara Intensif, usaha ini banyak di lakukan Di Kota-kota di pulau jawa, sumatra, Dan yang lainya.
2. Sentra Perikanan
Telah diutarakan di depan bahwa untuk sementara ini sentra peternakan jangkrik adalah di Kota-kota besar di pulau jawa, Karena kebutuhan dari jangkrik sangat banyak. Sedangkan di pulau luar jawa sementara ini masih banyak di dapatkan dari Alam. Sehingga belum banyak Peternak-peternak jangkrik tersebut.
3. Jenis
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia, Jenis jangkrik yang banyak di Budidayakan pada saat ini adalah (Gryllus Mitratus Dan Gryllus testaclus). Untuk pakan ikan dan burung kedua jenis ini dapat di bedakan dari bentuk tubuhnya, Dimana Gryllus Mitratus wipositornya lebih pendek,Di samping itu Gryllus Mitratus memounyai garis putih pada pinggir sayap punggungnya. Serta penampilanya yang tenang.
4. Manfaat
Jangkrik segar yang telah di ketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti (Poksay, Kacer, hwambie) Serta untuk pakan ikan. Dan baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.
5. 3 Persyaratan Lokasi
1. Lokasi Budidaya harus tenang, Teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi jauh dari Sumber-sumber kebisingan, Seperti di daerah pasar, jalan raya, dan lain sebagainya.
3. Tidak terkena sinar matahari secara lansung dan berlebihan.
6. Pedoman Teknis Budidaya
Ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika tidak di rencanakan dengan matang, Akan sangat merugikan usaha tersebut, Ada beberapa tahap yang perlu di lakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, Yaitu :
1. Penyusunan jadwal kegiatan.
2. Menetukan struktur organisasi.
3. Menentukan spesifikasi pekerjaan.
4. Menetapkan fasilitas fisik.
5. Merencanakan metoda pendekatan pasar.
6. Menyiapkan anggaran, mencari sumber dana dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.
1. Penyiapan sarana dan peralatan
Karena jangkrik bisa melakukan kegiatan di waktu malam hari, Maka kandang jangkrik jangan di letakkan di bawah sinar matahari, Jadi diletakkan pada tempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya terhindar dari lalu lalangnya orang lewat, terlebih lagi untuk kandang peneluran. untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, Maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan Daun-daun yang kering seperti daun pisang atau daun timbul, daun sukun, dan daun yang lainya. Untuk tempat persembunyian, disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.
Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya di lapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang di buat lubang yang di tutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembaban kandang untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik. Jika tidak ada ukurang yang beku, Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.
Menurut hasil pemantauan di lapanggan dan pengalaman peternak, Bentuk kandang biasanya biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, Dan lebar 60-100 cm. Sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak kandang dapat di buat dari kayu dengan rangka kaso, Namun, Untuk mengirit biaya maka dinding kandang dapat di buat dari triplek.
Kandang biasanya di buat bersusun,Dan kandang yang paling bawah mempunyai minimal 4 kaki penyangga, Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, dan cicak, juga serangga yang lainya. Maka ke 4 kaki kandang dialasi dengan mangkuk yang berisi air, Minyak tanah, atau vaselin yang di lumurkan di Tiap-tiap kaki penyangga.
2. Pembibitan
1. Pemilihan Bibit Dan Calon Induk
Bibit yang di perlukan untuk di besarkan haruslah sehat, Tidak sakit, Tidak cacat (Sungut bibit atau kaki patah) Dan berumur sekitar (10-20hari). Calon induk jangkrik yang baik adalah Jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam Bebas. Karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Walaupun induk betina tidak dapat dari hasil penangkapan Alam Bebas, Maka induk betina dapat di beli dari peternakan. Sedangkan induk yang jantan di usahakan dari hasil penangkapan Alam Bebas, Karena lebih Gresif. Adapun Ciri-ciri indukan betina dan induk jantan yang baik adalah sebagai berikut ini.
a. Indukan :
1. Sungut atau antenanya masih panjang dan lengkap.
2. Kedua kaki belakangnya masih lengkap.
3. Masih bisa melompat dengan tangkas, Gesit dan kelihatan sehat.
4. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
5. Pilih induk yang besar.
6. Dengan pemilihan jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut, Apabila duburnya apabila di pegang.
b. Induk Jantan
1. Selalu mengeluarkan suara mengerik.
2. Pemukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
3. Tidak mempunyai ovipositor di ekor.
4. Induk betina tidak mengerik.
5. Induk betina mempunyai Permukaan punggung atau sayap halus
6. Induk betina ada ovipositor di bawah ekor untuk mengeluarkan telur.
2. Perawatan bibit dan calon induk
Perawatan bibit yang sudah di keluarkan dari kotak penetesan berumur (10 hari) harus Benar-benar di perhatikan dan di kontrol makananya. Karena pertumbuhanya sangat Pesat. Jika makananya kurang, Maka anakan jangkrik akan maenjadi kanibal akan memakan anakan yang lemak. Selain itu perlu juga di kontrol kelembaban udara serta binatang pengganggu/pemangsa. seperti binatang : Semut, Tikus, Cicak, Kecoa, Dan Laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, Maka makanan jangan sampai berkurang. Makanan yang bisa di berikan Antara lain adalah : Ubi,/Singkong, Sayuran dan dedaunan. Serta di berikan pergantian setiap hari.
3. Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini pembiakan jangkrik yang di kenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina. Sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara (caesar). Namun resiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinanya mati dan telur yang di peroleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya Rendah.
4. Reproduksi dan Perkawinan
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi (80-90%) apabila di berikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai Ramuan-ramuan yang khusus di berikan pada induk jangkrik antara lain adalah : Bekatul jagung, Ketan item, Tepung ikan, Kuning telur Itik, Kalk dan terkadang di tambah Vitamin.
Di samping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, Dinding kandang diolesi dengan tanah liat, Semen putih dan Lem kayu. Juga di beri Dedaunan kering seperti daun pisang, Daun jati, Daun tebu, Serta serutan Kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya Di pasir atau di tanah, Jadi di dalam kandang khusu peneluran di siapkan media pasir yang di masukkan di piring. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, Agar di dapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik telah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur di pisahkan dari induknya. Agar telur tidak di makan oleh induknya, Kemudian kandang bagian dalam di semprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale). Selain peneluran secara alami, Bisa juga di lakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekuranganya dalah telur tidak merata matangnya (Daya tetas lemah).
5. Proses kelahiran
Sebelum penetesan telur sebaiknya terlebih dahulu di sapkan kandang yang permukaan dalam kandang di lapisi dengan pasir. Sekam atau handuk yang lembut. dalam satu kandang cukup di masukkan 1-2 sendok teh, Telur di mana satu sendok teh telur di perkirakan berkisar antara 1.500-2.000. Butir telur. Selama proses ini berlangsung waena telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur haruslah di jaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus Di Bolak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4 sampai 6 hari.
3. Pemeliharaan
1. Sanitasi Dan Tindakan Preventif
Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa dalam pengolahan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting untuk menghindari adanya Zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang. Maka sebelum jangkrik di masukkan kedalam kandang, Ada baiknya kandang di bersihkan terlebih dahulu dan diolesi dengan lumpur sawah, Untuk mencegah gangguan hama. Maka kandang di beri kaki dan setiap kaki masing-masing di masukkan kedalam kaleng yang berisi air.
2. Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrik, Di pilih jangkrik yang sehat, dan di pisahkan dari yang sakit. Dan pakan ternak harus di jaga agar jangan sampai ada yang berjamur, karena dapat menjadi sarang penyakit. Dan kandang di jaga agar tetap lembab, Tetapi tidak basah. Karen kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
3. Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik di samping kondisi kandang yang harus di usahakan sama dengan habitat aslinya. Yaitu (Lebab dan Gelap), Maka yang tidak kalah pentingnya, Adalah gizi yang cukup Agar tidak saling Memakan seperti (Kanibal).
4. Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari, di berikan (Voor) Yaitu makanan ayam. Yang terbuat dari kacang kedelai, Beras merah dan jagung kering yang haluskan. Setelah Vase ini, Anakan mulai dapat di beri pakan Sayur-sayuran di samping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedng di jodohkan, Di beri pakan antara lain adalah : Sawi, Wortel, Jagung muda, Kacang tanah, Daun singkong, Serta ketimun, Karena kandung air yang tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang di jodohkan antara lain adalah : Bekatul jagung, Tepung ikan, Ketan hitam, Kuning telur Itik, Kalk, Dan beberapa vitamin yang di haluskan dan yang bercampur menjadi satu.
5. Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat di kaki kandang, Di ganti setiap 2 hari sekali, Dan kelembaban kandang harus di perhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang tersebut.
7. Hama Dan Penyakit
1. Penyakit Hama Dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum di temukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Yang biasanya penyakit tersebut timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yng sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serngga kecl, Tikus, Cicak, Katak dan Ular.
2. Pencegahan Serangan Hama Dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, Maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur haruslah di buang. Hama pengganggu jangkrik bisa diatasi dengan membuat kaleng yang berisi air. Dan minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang jangkrik.
3. Pemberian Vaksinasi Dan Obat
Untuk saat ini karen hama dan penyakit dapat diatasi secara Prefentif, Maka penyakit jangkrik dapat di tekan Seminimum mungkin. Nah, Jadi pemberian obat dan Vaksinasi tidak di perlukan.
8. Panen
1. Hasil Utama
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 Hasil utama yang nilai Ekonomisnya sama besar. Yaitu : Telur yang dapat di jual untuk peternak lainya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung, ikan, Umpan ikan (Memancing) Serta untuk tepung jangkrik.
2. Penangkapan
Telur yang telah di letakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, Di saring dan di tempatkan pada media kain yang basah, Untuk setiap lipatan kain basah dapat di tempatkan 1 sendok teh yang untuk di perjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa, umur 40-55 hari atau 55-70 hari Dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, Di tangkap dengan menggunakan tangan dan di masukkan ketempt penampungan untuk di jual.
Komentar
Posting Komentar